Rabu, 10 Maret 2010











GAMBARAN UMUM

MTS. AT-TAQWA PUSAT PUTRA

UJUNGHARAPAN BEKASI

Sejarah Singkat MTs. At-Taqwa Pusat Putra

1. Sejarah berdirinya

MTs. At-Taqwa Pusat Putra adalah salah satu dari 85 lembaga pendidikan yang dikelola oleh Yayasan At-Taqwa. Yayasan At-Taqwa didirikan oleh al-Marhum al-Maghfurlah KH. Noer Alie dengan nama Yayasan Pembangunan Pemeliharaan dan Pertolongan Islam (Yayasan P.3) tiga puluh tahun kemudian tepatnya pada tahun 1986 nama Yayasan tersebut diubah manjadi Yayasan At-Taqwa dengan akte notaris Soedirja, SH di Bekasi dengan nomor register 16/17 Desember 1986 yang sekaligus dilakukan regrenerasi kepengurusannya.

42

Sejarah berdirinya MTs. At-Taqwa Pusat Putra tak lepas dari berdirinya Pondok Pesantren At-Taqwa Putra karena secara koordinasi MTs. At-Taqwa Pusat Putra berada dibawah Pondok Pesantren At-Taqwa Putra yang didirikan pada tahun 1940, sekembalinya al-Marhum al-Magfurlah K.H. Noer Alie dari menuntut ilmu pengetahuan di Makkah al-Mukarramah pada tahun 1939. pada saat itu al-Marhum al-Magfurlah K.H. Noer Alie mendirikan Pondok Pesantren salafi atau lebih tepatnya disebut dengan pesantren tradisional. Sebagian besar murid al-Marhum al-Magfurlah K.H. Noer Alie adalah merupakan pelimpahan dari K.H Zainuddin Asahan, hal itu tejadi karena K.H Zainuddin Asahan kembali pulang ke Sumatra, sehingga murid-muridnya yang berasal dari Sumatra ikut bersama beliau pulang ke Sumatra, sedangkan sebagian lagi murid-muridnya lagi yang berasal dari Jawa, beliau anjurkan untuk melanjutkan pendidikannya ke Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie untuk belajar ilmu agama secara tradisonal.

Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie kemudian mendirikan bangunan madrasah dengan uang hasil sumbangan yang beliau dapat dari hasil zariah masyarakat, namun belum sempat beliau bangun madrasah. Pada tahun 1942 meletuslah perang dunia ke-I, sehingga uang yang telah berhasil beliau kumpulkan tadi, akhirnya beliau pergunakan untuk membeli senjata, sedangkan murid-muridnya ikut bersama beliau menjadi pejuang kemerdekaan. Sejak itu peran Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie adalah sebagai pejuang, dan ketika Indonesia merdeka Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie menjadi anggota Konsituante.

Pada tahun 1954 Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie merintis Sekolah Dasar Islam (SDI) sambil beliau menyiapkan kader-kadernya dengan cara mengirimkan murid-muridnya pergi belajar keluar daerah seperti ke Bandung, Yogyakarta dan Pondok Modern Gontor. Di antara murid-muridnya yang beliau kirim adalah Ustazah Sholehah Noer, BA yang tidak lain adalah putri beliau sendiri yang beliau kirim pergi belajar ke Yogyakarta.

Pada tahun 1954 Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie mendirikan sebuah yayasan yang bernama Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan dan Pertolongan Islam yang disebut dengan Yayasan P3. Inisiatif mendirikan yayasan tersebut adalah dilatar belakangi karena habisnya kampung beliau akibat dibakar habis oleh Belanda yang ketika itu meninggalkan banyak korban jiwa serta janda-janda dan para anak yatim yang tak berdosa. Oleh beliau kampung tersebut beliau bangun kembali. Setelah kampung tersebut dibangun kembali, banyak anak yatim dan para janda-janda yang dipelihara oleh Yayasan tersebut. Pada saat itu Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie melakukana pembangunan fisik serta pembangunan ilmu dengan berusaha mendirikan lembaga-lemabaga pendidikan dan melakukan usaha-usah bidang sosial kemasyarakatan dan kesejahteraan ummat terhadap masyarakat kampung yang pada saat itu bernama kampung Oejung Malang. Untuk mengkoordinasikan kegiatan inilah beliau membentuk sebuah panitia Pembangunan, Pemeliharaan dan Pertolongan Islam yang disebut dengan Yayasan P3.

Pada tahun 1956 Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie membangun sebuah masjid yang diberi nama dengan Masjid Jami At-taqwa.

Pada tahun 1962 Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie kembali membangun Madrasah Menengah At-Taqwa (MMA) yang sempat terhenti akibat beliau berjuang untuk mengusir penjajah dari tanah air yang didirikan, lama masa pendidikan selama enam tahun. Hal itu terjadi karena pada saat itu masyarakat Oejung Malang belum bisa sepenuhnya menerima keberadaan Madrasah yng dirasakan masih terbilang baru untuk kondisi saat itu.

Pada tahun 1965 Al-Marhum Al-Magfurlah K.H. Noer Alie mendirikan Madrasah Al-Baqiyatussalihat yang sekarang namanya dirubaha menjadi Pondok Pesantren At-taqwa Puteri. Ketika itu kader-kader yang beliau kirim untuk belajar di luar daerah telah kembali pulang untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka dapat selama mereka belajar di luar daerah. Orang yang pertama kali diangkat untuk menjadi kepala Sekolah untuk Madrasah Al-Baqiyatussalihat ini adalah Al-Ustadz Drs. Ma’ali Syamsuddin.

Kini Pondok Pesantren At-Taqwa Putra termasuk Pondok Pesantren modern di kabupaten Bekasi sebab telah memakai sistem klasikal.[1] Sistem Klasikal ini dikembangkan sejak tahun 1962 untuk Putra dan pada tahun 1964 untuk Puteri.

Pada saat ini pendidikan di Pondok Pesantren At-taqwa terdiri dari tingkat Tsanawiyah dan Aliyah, untuk Tingkat Tsanawiyah di pimpin oleh Al-Ustadz Drs. KH. Mawardi HM, M. Pd.I adapun tingkat Aliyah di pimpin oleh Al-Ustadz H. Ahmad Masilla, Lc, M.Pd.

2. Status Madrasah

Status Madarasah Tsanawiyah At-Taqwa Pusat Putra sebagai madarasah swasta yang bernomor statistik 21.2.32.18.11.110, telah terakreditasi dengan status A (Unggulan) berdasarkan keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Barat Nomor A/Kw.10.4/MTs/18/2005.

3. Visi, Misi dan Tujuan

Visi Misi, Tujuan MTs. At-Taqwa Pusat Putra merupakan gambaran cita-cita yang ingin diwujudkan oleh pendiri MTs. At-Taqwa Pusat Putra yakni Al-Marhum Al-Magfurlah Bapak K.H. Noer Alie melalui semua kegiatannya. Visi itu diformulasikan dalam kalimat singkat yaitu “membentuk manusia Muslim yang ikhlas yang selalu berzikir, berfikir, dan beramal saleh”.

Sedangkan misi merupakan gambaran kerja sehari-hari seluruh lapisan pengurus MTs. At-Taqwa Pusat Putra dalam mencapai visinya. Dari misi tersebut akan terlihat apa kegiatan yang dilaksanakan untuk membentuk manusia-manusia yang ikhlas yang selalu berzikir, berfikir, dan beramal saleh.

Misi MTs. At-Taqwa Pusat Putra adalah “melahirkan orang-orang yang amanah, benar, cerdas, beramal saleh, displin serta trampil didalam segala bidang, mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam negri ataupun di luar negri serta mampu kembali kemasyarakat dengan bekal ilmu kemasyarakatan yang telah dipelajari di MTs. At-Taqwa Pusat Putra”.[2]

Sedangkan tujuan pendidikan MTs. At-Taqwa Pusat Putra adalah “membentuk Muslim yang saleh mampu menegakkan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupannya”.

Dalam bentuk kongkritnya, tujuan pendidikan MTs. At-Taqwa Pusat Putra adalah bertujuan membentuk Muslim yang :

  1. Benar

a. Membentuk pribadi santri yang kaffah,

b. Membekali aqidah yang benar/kuat,

c. Bertakwa kepada Allah SWT,

d. Memiliki Akhlakuk Karimah.

  1. Cerdas

a. Membentuk Pribadi santri yang cerdas,

b. Mampu membaca kondisi sosial kemasyarakatan.

  1. Trampil

a. Dengan bekal ilmu kemasyarakatan, santri akan mudah mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan bermasyarakat,

Mempunyai kedisiplinan yang tinggi dalam mengatur waktu, baik hubungan kepada Allah maupun kepada semua manusia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar